Monthly Archives: April 2019

Yang Terpendam

Standar

Malam semakin larut

Mata ini masih seperti lampu taman yang temaram

Aku merebah sambil mengamatinya

Ingin sekali sesekali waktu kuluapkan semua beban yang bersemayam di nadiku

Namun darimana kata-kataku akan kumulai

Hanya memenuhi relung yang semakin berat meresap di dada

Kemana larinya semua kalimat yang sudah kususun rapih

Semua menghilang tak mampu kugenggam

Diam

Aku hanya diam menatap dinding kamar

Ia tersenyum kemudian berikan pelukan

Dingin

Hingga meredakan ego yang tertambat di dasar hati

Kami berbincang bercanda melewati malam

Sesaat mereda segala luapan emosi yang tak mampu kuhalau

Sambil sesekali kucium pemilik rinduku yang lelap menggenggam asa

Kemudian kembali aku berbincang sambil menatap dinding kamar

Jika kau mau ambillah hatiku untukmu

Agar engkau mampu merasakan tiap jengkal waktu

Agar aku lebih ringan tanpa merasakan tiap detik waktu

-v-

08042019

 

Standar

Egois

Satu pukulan telak untukku

Terima kasih untukmu

Egois

Ya memang, dan aku akan semakin egois ketika akan lebih banyak peri kecil di sampingku

Dan aku hanya akan bertanya dua hal

Berapa kali engkau terjaga ketika bintang-bintang menggigil di angkasa luar

Berapa lama engkau pejamkan mata ketika hujan tiada henti meluapkan kegembiraannya

Jika aku mampu

Aku ingin sekali mengubah sang waktu

Tidak lagi dua puluh empat jam sehari

Tapi empat puluh delapan jam sehari

Untuk apa

Aku hanya ingin satu jam saja merebahkan egoku

Sisanya aku hanya ingin membelai lembut peri kecil disampingku

-v-

08042019